JellyPages.com

Sabtu, 20 Juni 2015

INFLASI PERANCIS

Nama :ANNISA DWI PUTRI
            ATIKA PRATIWI
            RANI HANIFAH

KELAS : 4EB21




Hasil gambar untuk bendera perancis



SEJARAH PERANCIS

Perancis, secara resmi Republik Perancis (bahasa Perancis: République française, ejaan Perancis: [ʁepyblik fʁɑ̃sɛz]), merupakan sebuah negara yang teritori metropolitannya terletak di Eropa Barat dan juga memiliki berbagai pulau dan teritori seberang laut yang terletak di benua lain.[1] Perancis Metropolitan memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan dari Rhine ke Samudera Atlantik. Orang Perancis sering menyebut Perancis Metropolitan sebagai "L'Hexagone" ("Heksagon") karena bentuk geometris teritorinya. Perancis adalah sebuah republik kesatuan semi-presidensia yang tidak punya presiden. Ideologi utamanya tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara.
Perancis berbatasan dengan Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monako, Andorra, dan Spanyol. Karena memiliki departemen seberang laut, Perancis juga berbagi perbatasan tanah dengan Brazil dan Suriname (berbatasan dengan Guyana Perancis), dan Antillen Belanda (berbatasan dengan Saint-Martin). Perancis juga terhubung dengan Britania Raya oleh Terowongan Channel, yang berada di bawah Selat Inggris.
Perancis telah menjadi salah satu kekuatan terbesar dunia sejak pertengahan abad ke-17. Di abad ke-18 dan 19, Perancis membuat salah satu imperium kolonial terbesar saat itu, membentang sepanjang Afrika Barat dan Asia Tenggara, memengaruhi budaya dan politik daerah. Perancis adalah negara maju, dengan ekonomi terbesar keenam (PDB nominal) atau kedelapan (PPP) terbesar di dunia. Merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, menerima 82 juta turis asing per tahun (termasuk pelancong bisnis, tapi tak termasuk orang yang menetap kurang dari 24 jam di Perancis).[2] Perancis adalah salah satu negara pendiri Uni Eropa, dan memiliki wilayah terbesar dari semua anggota. Perancis juga negara pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan anggota Francophonie, G8, NATO, dan Uni Latin. Merupakan salah satu lima anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa; juga kekuatan nuklir yang besar dengan 360 hulu ledak aktif dan 59 pembangkit listrik tenaga nuklir.

ASAL DAN SEJARAH NAMA

Nama "France" berasal dari Francia Latin, yang berarti "tanah bangsa Frank" atau "Frankland". Terdapat berbagai teori asal nama Frank. Salah satunya berasal dari kata Proto Jermanik frankon yang diartikan sebagai javelin atau lance karena kapak lempar Frank yang dikenal sebagai francisca.
Etimologi lainnya adalah bahwa dalam sebuah bahasa Jermanik kuno, Frank berarti "bebas" yang merujuk pada budak. Kata ini masih digunakan dalam bahasa Perancis sebagai franc, juga digunakan sebagai penerjemahan "Frank" dan nama mata uang lokal, hingga penggunaan euro pada tahun 2000-an. Tetapi, selain nama etnis Frank berasal dari kata frank, juga mungkin bahwa kata ini berasal dari nama etnis Frank,[rujukan?] hubungannya adalah bahwa hanya Frank, sebagai kelas yang berkuasa, memiliki status warga merdeka. Dalam bahasa Jerman, Perancis masih disebut Frankreich, yang berarti "Kerajaan Bangsa Frank". Untuk membedakannya dari Kekaisaran Frank Charlemagne, Perancis Modern disebut Frankreich, sementara Kerajaan Frank disebut Frankenreich.
Kata "Frank" telah digunakan sejak kejatuhan Roma hingga Abad Pertengahan, dari pengangkatan Hugh Capet sebagai "Raja Frank" ("Rex Francorium") menjadi biasa merujuk pada Kerajaan Francia, yang kemudian menjadi Perancis. Raja Capetia menurun dari Robertine, yang memiliki dua raja Frank, dan sebelumnya memegang gelar "Duke of the Franks" ("dux Francorum"). Tanah Frank meliputi sebagian Perancis Utara modern tapi karena kekuasaan raja dilemahkan oleh pangeran regional sebutan ini kemudian ditetapkan pada demesne kerajaan sebagai tangan pendek. Hingga akhirnya nama ini diambil untuk seluruh Kerajaan sebagai kekuasaan sentral ditetapkan untuk seluruh kerajaan.

AWAL TERJADINYA INFLASI DI PERANCIS

Setelah menderita berat berupa jiwa manusia, uang sumber alam akibat perang dunia I, perancis segera memulai usahanya dilapangan pembangunan dengan mengumpulkan uang untuk membiayainya dan mencari suatu sistem menciptakan keamanan nasional. Republik perancis ketiga adalah suatu Negara yang mempunyai sistem pemerintahan sentralisasi. Mulanya parlemen dengan sistem bicameral dan suatu kabinet yang lemah. Pemerintahannya selalu disusun dengan sistem koalisi, karena banyaknya partai politik, maka reshuffle kabinet terjadi terus menerus. Sejak tahun 1875 perancis mempunyai kabinet lebih seratus buah yang saling berganti. Akibatnya pemerintahan tidak stabil, meskipun bangsa perancis percaya bahwa stabilitas itu dapat dicapai dengan adanya birokrasi yang tetap dan adanya azas politik yang tetap pula dikalangan partai-partai.
Union sacree (1914-1919) merupakan kbinet koalisi selama perang dibawah pimpinan georges Clemenceau. Blok nasional (1919-1924) menjujung tinggi peerjanjian Versailles, menurut hukuman berat bagi jerman, memulihkan kembali hubungan dengan vatikan dan menentang keras aliran sosialis. Daerah perancis yang hancur akibat perang dibangun kembali. Mengusahakan pendudukan terhadap daerah ruhr pada tahun 1923. Blok kiri 1924-1926 mengambil tindakan yang anti gereja, berusaha menstabilkan kedudukan uang franc, menerima rencana Dawes1924, menarik kembali tentara perancis dari daerah Ruhr, dan membantu terselenggaranya perjanjian lacarno 1925. kabinet persatuan nasional 1926-1929 meroba sistem pajak, menstabilkan uang franc. Mengusahakan dengan keras pembayaran kembali uang nasional dan melanjutkan pembangunan daerah perancis yang rusak akibat perang. Dari tahun 1929 sampai tahun 1935 terdapat kegoncangan terus menerus dikalangan kabinet perancis, disebabkan kekacauan ekonomi, dan kekuatiran terhadap jerman serta kekeruhan dalam negeri. Front rakyat (1936-1938) merupakan kabinet koalisi yang terdiri dari golongan sosialis radikal, sosialis dan komunis berusaha mengadakan perobahan dengan menetapkan undang- undang yang menguntungkan bank perancis dan menaikan pajak. Disamping itu kabinet menentang keras organisasi fascis. Kabinet daladier banyak menghapuskan peraturan dari front rakyat, memajukan pruduksi untuk kepentingan pertahanan nasional. Menyetujui perjanjian munich 1938 dan menyatakan perang kepada jerman tahun 1938 (3 september).
Politik perekonomian. Sesudah perang perancis mengalami kemerdekaan ekonomi secara terus menerus. Banyaknya utang perang dan biaya pembangunan yang besar. Sistem pajak yang sudah kuno dan uang franc yang merosot nilainya. Kabinet silih berganti adanya inflasi. Pemerintahan sudah mendekati keruntuhan sekalipun kabinet dengan sekuat tenaga menstabilisir anggota belanja Negara. Kemunduran ekonomi tersebut dibarengi pula dengan krisis ekonomi dunia hilangnya pemasukan uang melalui periwisata, tidak dibayarkannya hutang perang oleh jerman. Rakyat perancis belum mengerti hubungan pembayaran pajak dengan pembangunan Negara. Elzas Lotharingen. Penyerahan daerah Elzas Lotharingen kepada perancis oleh perjanjian Versailles segera timbulny perselisihan mengenai agama, bahasa, hak-hak politik dan politik perekonomian.
Usaha untuk memperkecil daerah itu dengan larangan bahasa jerman bagi penduduknya mendapat tantangan hebat. Sebagai jalan tengah diputuskan bahwa bahasa perancis hanya diajarkan di kelas 1 dan 2 kelas selanjutnya baru diajarkan bahasa jerman. Penduduk asli yang berbahasa jerman banyak mendapat hambatan dalam fasilitas, meraka tidak diperkenankan pegang jabatan di wilayah itu. Dalam tahun 1925 Elzas Lotharingen dimasukkan dalam pemerintahan perancis, pemerintahannya diatur dari paris sampai daerah itu diduduki jerman pada tahun 1940. wilayah lain yang menjadi sengketa jerman-perancis adalah saar. Pada tahun 1935 oleh Hitler diadakan pelebisit, sehingga saar jatuh kepada jerman.
Roy Davies dan Glyn Davies, 1996 dalam bukunya The History of Money From Ancient time to Present Day, menguraikan sejarah kronologis secara komprehensif tentang krisis dunia yang pernah terjadi.  Menurut mereka, sepanjang abad 20 telah terjadi lebih 20 kali kris besar yang melanda banyak negara. Fakta ini menunjukkan bahwa secara rata-rata, setiap 5 tahun terjadi krisis keuangan hebat yang mengakibatkan penderitaan bagi ratusan juta umat manusia. Salah satunya adalah pada tahun 1929 – 1930 The Great Crash (di pasar modal NY) & Great Depression (Kegagalan Perbankan); di US, hingga net national productnya terbangkas lebih dari setengahnya. Selanjutnya, pada tahun 1931 Austria mengalami krisis perbankan, akibatnya kejatuhan perbankan di German, yang kemudian mengakibatkan berfluktuasinya mata uang internasional. Hal ini membuat UK meninggalkan standard emas. Kemudian 1944 – 1966 Perancis mengalami hyper inflasi akibat dari kebijakan yang mulai meliberalkan perekonomiannya.

KATEGORI INFLASI YANG PERNAH TERJADI DI PERANCIS


Serta juga seperti yang telah dilansir pada tanggal 19 Februari 2015 dalam PARIS, suaramerdeka.com Untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima tahun, tingkat inflasi di negara ekonomi terbesar kedua zona euro, negatif; badan statistik nasional Perancis mengatakan, Kamis (19/2).
Pada bulan Januari, harga-harga turun 0,4 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, INSEE mengatakan, mencatat bahwa Perancis tidak mengalami inflasi negatif sejak Oktober 2009. Positifnya data inflasi di Perancis menyusul Jerman, sebagai negara pembangkit tenaga listrik Eropa, yang juga mengalami penurunan harga sebesar 0,4 persen.Pola penurunan harga di zona euro tidak disambut gembira Bank Sentral Eropa, yang ingin menjaga inflasi pada kisaran dua persen.
Bulan lalu, ECB meluncurkan program pembelian obligasi triliun euro untuk menangkal deflasi dan mengakhiri stagnasi ekonomi zona euro. Penurunan inflasi di zona euro ini terkait dengan anjloknya harga minyak, yang kini lebih murah dari bensin – komponen kunci belanja rumah tangga di Eropa. Inflasi yang rendah juga terkait lesunya ekonomi di 19 negara anggota zona euro, yang ditandai dengan melemahnya permintaan.
Meski terlihat positif bagi konsumen dan ekonomi negara, penurunan harga dikhawatirkan memicu konsumen menunda pembelian, ahli ekonomi menyebut.
Hal ini akan menyebabkan tingkat permintaan makin lemah, ekonomi melambat, hingga jumlah pengangguran bertambah.

Dari sekian sumber yang didapat, dapat disimpulkan bahwa kategori inflasi yang terdapat di Perancis, masih dalam kategori ringan dimana masih dibawah kisaran 10%.


KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI DAMPAK INFLASI
 
Sampai pembahasan dampak inflasi, maka Anda dapat menyimpulkan bahwa inflasi menyebabkan perubahan yang sangat luas terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Jika dihubungkan dengan keadaan sekarang tentunya dengan mudah Anda mendapatkan gejala-gejala negatif dari inflasi yang paling sederhana, harga-harga naik secara menyeluruh. Apakah Anda merasakan dampak tersebut? Inflasi tentunya harus diatasi dan untuk mengatasinya dapat dilakukan pemerintah dengan cara melakukan beberapa kebijakan yang menyangkut bidang moneter, fiskal dan non moneter. Adapun penjelasan kebijakan tersebut akan diuraikan di bawah ini.
Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Untuk menjalankan kebijakan ini Bank Indonesia menjalankan beberapa politik/kebijakan yaitu politik diskonto, politik pasar terbuka dan menaikan cash ratio.
Politik Diskonto ditujukan untuk menaikan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena modal pinjaman menjadi mahal.
Politik Dasar Terbuka dilakukan dengan cara menawarkan surat berharga ke pasar modal. Dengan cara ini diharapkan masyarakat membeli surat berharga tersebut seperti SBI yang memiliki tingkat bunga tinggi, dan ini merupakan upaya agar uang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan jumlahnya.
Cash Ratio artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubungan dengan finansial pemerintah. Bentuk kebijakan ini antara lain:
Pengurangan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan.
Menaikkan pajak, akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang..
Kebijakan Non-Moneter dapat dilakukan dengan cara menaikan hasil produksi, kebijakan upah dan pengawasan harga dan distribusi barang.
Menaikan hasil produksi, cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi bahan bakar, produksi beras.
Kebijakan upah, tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan menimbulkan inflasi.
Pengawasan harga dan distribusi barang dimaksudkan agar harga tidak terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi (harga eceran tertinggi/HET). Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap. 

Sumber :


Selasa, 05 Mei 2015

PERUSAHAAN MNC (Multi National Corporate) : Nestlé Indonesia

Nama : Rani Hanifah
NPM  : 25211878
Kelas : 4EB21
Akuntansi Internasional

 
Sejarah Nestlé Indonesia



Masyarakat Indonesia sudah mengenal Nestlé sejak akhir abad ke-19 lewat produk “Tjap Nona” (Cap Nona) yang sempat dikenal dengan nama “Milk Maid”.

Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestlé dilakukan oleh cabang Nestlé di Singapura. Produk-produk Nestlé begitu mendominasi pasaran susu kental manis di Indonesia sehingga para konsumen mengidentifikasi semua jenis susu sebagai “Tjap Nona”.

Pada tahun 1930 Nestlé memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk jenis produk susu. Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya upaya Nestlé menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan kesetiaan para konsumen.

Keberhasilan Nestlé di Indonesia disebabkan oleh produk yang bermutu tinggi yang diminati oleh para konsumen dan didukung oleh jaringan distribusi yang efisien dan staf penjualan dan sistem manajemen yang profesional.

1873-1999
Produk-produk impor Nestlé secara lebih lengkap mulai tersedia di Indonesia sejak tahun 1873 lewat pemasaran dari cabang Nestlé di Singapura. Karena permintaan konsumen Indonesia yang semakin meningkat, maka Nestlé secara resmi memulai berusaha di Indonesia pada tahun 1971 atas nama PT Food Specialities Indonesia.

Untuk menunjang usaha di Indonesia, maka pabrik pengolahan susu di Waru, Jawa Timur mulai beroperasi pada tahun 1972. Sejalan dengan beroperasinya Pabrik Pengolahan Pabrik Waru, Nestlé Indonesia mulai memberikan bantuan teknis kepada masyarakat sekelilingnya terutama kepada para peternak sapi.

Pada tahun 1979, pabrik pengolahan kopi didirikan di Panjang, Lampung sebagai pabrik kedua Nestlé di Indonesia untuk menghasilkan kopi NESCAFÉ.

Atas permintaan konsumen yang semakin meningkat, maka pada tahun 1988 Pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur mulai beroperasi, menghasilkan produk susu dengan kapasitas yang lebih besar dan menggantikan Pabrik Waru yang ditutup.

Setelah sukses membuka dan mengoperasikan  pabrik di Lampung dan Jawa Timur maka pada tahun 1990 Pabrik Cikupa mulai beroperasi, menghasilkan kembang gula (confectionery) yaitu POLO dan FOX'S.

2000-2009
Pada tahun 2000 PT Food Specialities Indonesia, Nestlé Confectionary Indonesia & Supmi Sakti merger ke dalam Nestlé Indonesia. Merger tersebut dianggap sukses sehingga pada tahun 2001 Nestlé Beverages Indonesia dan Nestlé Distribution Indonesia turut bergabung dengan Nestlé Indonesia.
   
2010-sekarang
Melihat potensi pasar di Indonesia yang semakin baik maka pada tahun 2010 Pabrik Kejayan diekspansi, dan menjadi salah satu dari 10 pabrik terbesar Nestlé di dunia. Saat ini, Pabrik Kejayan menyerap 700.000 liter susu segar setiap hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur.

Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik pengolahan susu, pengolahan kopi dan pengolahan kembang gula, pada 2013 pabrik ke-empat akan dibuka untuk memproduksi MILO, DANCOW dan bubur bayi Nestlé CERELAC.


Visi dan Misi Nestlé



Sebagai perusahaan produksi makanan terbesar di dunia, kami memusatkan perhatian kami untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health) dan keafiatan (wellness) dari konsumen kami. Para karyawan kami berdedikasi dan termotivasi untuk memproduksi produk berkualitas dan membangun brand yang memenuhi kebutuhan konsumen.
 
Nestlé telah hadir di Indonesia sejak abad ke-19. Kini, bersama lebih dari 3.300 karyawan kami mengoperasikan tiga (3) pabrik yang mengolah sekitar 700.000 liter susu setiap hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur dan 10.000 ton kopi dari sekitar 10.000 petani kopi di Lampung setiap tahun. Bersama ketiga sentra distribusi dan ratusan distributor kami hadir di setiap provinsi di Indonesia, memastikan ketersediaan produk Nestlé bagi konsumen Nestlé bagi konsumen diseluruh Indonesia.

Sebagai bagian dari suatu perusahaan global, Nestlé terus-menerus melakukan penelitian dan pengembangan untuk terus melakukan penyempurnaan berbagai produk ciptaannya. Hal ini dilakukan sejalan dengan berkembangnya konsep dan dimensi makanan, yang kini tidak lagi sekedar untuk memperoleh kenikmatan (enjoyment) namun telah berkembang menuju keafiatan (wellness) dan bermuara pada kehidupan yang sejahtera dan berkualitas (wellbeing).

Hal ini sejalan dengan Misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan lezat rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap produk kami. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.

Sebagai perusahaan terkemuka dalam bidang nutrisi, kesehatan dan keafiatan, kami di Nestlé yakin bahwa untuk mencapai kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang serta menciptakan manfaat bagi para pemegang sahamnya, perusahaan harus menciptakan manfaat bagi masyarakat – kami menyebutnya Creating Shared Value (menciptakan manfaat bersama). Kami tidak hanya akan memproduksi produk berkualitas tinggi dan bergizi bagi para konsumen, namun juga akan membantu ribuan petani untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian mereka, menciptakan lapangan pekerjaan baru, menggunakan bahan baku dalam negeri yang akan diolah menjadi produk bernilai tambah dan berkualitas tinggi – dengan demikian menciptakan manfaat bersama sepanjang mata rantai perusahaan.

Dalam beroperasi, kami senantiasa memastikan standar perilaku bisnis yang ketat dan mendukung pelestarian lingkungan sebagaimana tercantum dalam Nestlé Corporate Business Principles. Ini termasuk Prinsip-Prinsip Global Compact PBB tentang Hak Azasi Manusia, Tenaga kerja, Lingkungan dan Korupsi. Dengan landasan strategi bisnis inilah kami memastikan sukses jangka panjang bagi perusahaan.

sumber :
http://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle